Bulukumba,Petirnews.com – Konferensi Kerja Kabupaten I Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bulukumba Masa Bakti XXIV Tahun 2025-2030 resmi digelar hari ini di Aula Kantor Bupati Bulukumba ( 5/11/2025). Acara yang diikuti oleh ratusan perwakilan guru dan tenaga kependidikan dari 10 kecamatan ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi capaian pendidikan selama lima tahun terakhir serta merancang strategi transformasi menuju Indonesia Emas 2045.
Konfrensi Kerja PGRI dihadiri oleh Bupati Bulukumba, H.Andi Muchtar Ali Yusuf, beserta jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Bulukumba yang diwakili oleh ketua Komisi IV, H. Syamsir Paro, Jajaran Pengurus PGRI Sulsel hingga pihak PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Bulukumba, konferensi ini mengusung tema “Transformasi Guru Berintegritas: Mewujudkan Pendidikan Merdeka Belajar untuk Indonesia Emas 2045”.
Dalam sambutannya, Ketua PGRI Bulukumba periode 2025-2030, Hj. Hamrina A Muri menyampaikan bahwasanya, konferensi kerja ini dilaksanakan untuk melaporkan program mandatori pengurus kabupaten, pertanggung jawaban pengelolaan keuangan, serta perumusan program mandatori pengurus
PGRI Bulukumba, lanjut dia, juga sengaja menghadirkan Forkopimda Kabupaten Bulukumba untuk bisa memback-up guru-guru yang dikriminalisasi.
“Sekalipun kita diproteksi, tapi kita tidak bisa mengabaikan Undang-Undang Perlindungan Anak,” jelas Hj. Hamrina.
Menyoroti pencapaian signifikan organisasi di tengah tantangan. “Kita akan melatih guru dalam digitalisasi pembelajaran, mendistribusikan perangkat daring ke daerah terpencil, dan memperjuangkan tunjangan bagi guru ASN/Non ASN.

Dukungan Pemkab melalui kebijakan anggaran per tahun telah menjadi pondasi utama,” ujarnya. Namun, Hj.Hamrina juga mengakui tantangan yang masih ada, seperti tingkat putus sekolah di wilayah pesisir akibat faktor ekonomi masyarakat nelayan. Untuk masa depan, program unggulan yang dirumuskan meliputi: Pembentukan Pusat Pelatihan Guru Digital (PPGD) untuk melatih guru dalam kecerdasan yang relevan dengan pembelajaran berbasis teknologi.
Program “Guru Peduli Bulukumba” yang akan membangun perpustakaan mini di sekolah-sekolah terdepan, akan dilakukan kolaborasi lintas sektor dari segi pendanaan melalui crowdfunding dan CSR Perbankan maupun perusahaan lokal yang ada di Bulukumba,” tegas Hj.Hamrina.
Sementara itu Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf yang akrab disapa Andi Utta ini, dalam membuka acara menegaskan pentingnya akselerasi para guru demi masa depan dan kualitas pendidikan yang lebih baik. Sebab menurutnya, tantangan pendidikan saat ini semakin kompleks.
“Teknis mendidik yang mungkin kurang cepat selama ini, harus diupayakan untuk melakukan inovasi. Jangan terus-terus monoton. Kemudian jangan pernah berhenti belajar,” ujar Andi Utta.
Bupati dua periode ini lebih jauh meminta PGRI Bulukumbs untuk terus bersinergi dan menyupport program-program pemerintah daerah, termasuk penguatan ketahanan pangan.
“Saya meminta guru-guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan secara teoritis kepada murid, tapi juga mengajak di lingkungannya semua untuk manfaatkan lahan produktif. Cita-cita Indonesia Emas 2045 merupakan tanggung jawab semua elemen bangsa. Sebab itu, PGRI Bulukumba harus mampu mengusung rencana kerja yang baik,’’ jelas Andi Utta.
Konferensi Kerja PGRI adalah pertemuan berkala tingkat cabang, kabupaten, atau provinsi untuk mengevaluasi program kerja periode sebelumnya, menyusun program baru, dan menetapkan arah kebijakan organisasi untuk periode berikutnya. Acara ini merupakan bagian dari siklus organisasi PGRI, sering kali menjadi momen penting untuk regenerasi kepengurusan dan adaptasi dengan tantangan pendidikan yang ada, seperti yang terlihat pada tema “Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas”.





