Petirnews.Bulukumba – Drama penyegelan Kantor Desa Benteng Malewang, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, kembali memanas. Setelah berbulan-bulan disegel oleh warga, kemarin (4 Maret 2025), segel akhirnya dibuka langsung oleh Bupati Bulukumba, Andi Muhtar Ali Yusuf, dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian, TNI, dan Satpol PP.
Pembukaan segel ini dilakukan setelah adanya konsultasi dengan masyarakat setempat. Semua akses kantor, mulai dari gerbang hingga pintu-pintu dalam ruangan, akhirnya dibuka. Namun, ketegangan justru semakin memuncak saat Bupati Andi Muhtar Ali Yusuf berpidato di hadapan warga.

Menurut seorang narasumber yang enggan disebutkan namanya, awalnya warga mendengarkan pidato bupati dengan penuh hormat. Namun, situasi berubah drastis ketika bupati menegaskan bahwa kantor desa tidak boleh kembali ditutup dan kepala desa yang saat ini menjabat tidak akan diberhentikan. Pernyataan tersebut langsung memicu kegaduhan.
Bisik-bisik warga berubah menjadi teriakan kemarahan. Dalam hitungan menit, terjadi keributan hebat di halaman kantor desa. Adu jotos pun tak terhindarkan, memaksa Bupati Andi Muhtar Ali Yusuf, bersama para pejabat lainnya, termasuk kepala desa, meninggalkan lokasi demi keamanan.
Meskipun ratusan aparat kepolisian, TNI, dan Satpol PP telah dikerahkan, mereka tidak mampu meredam emosi warga yang semakin tersulut. Situasi semakin tidak terkendali saat massa mulai melempari kantor desa dengan batu. Dengan kondisi yang semakin panas, aparat akhirnya mengamankan bupati dan para pejabat yang hadir, mengevakuasi mereka dari lokasi kejadian.
Tak lama setelah itu, kantor desa kembali disegel oleh warga, menandakan bahwa ketidakpuasan mereka terhadap kepala desa belum mereda. Hingga saat ini, Kantor Desa Benteng Malewang masih dalam kondisi tertutup rapat, sementara warga bersikeras menolak kepemimpinan kepala desa yang ada.
Kejadian ini menunjukkan bahwa konflik antara warga dan pemerintah desa masih jauh dari kata selesai. Bagaimana langkah pemerintah selanjutnya untuk meredakan ketegangan ini? Masyarakat Benteng Malewang sepertinya masih menunggu solusi yang benar-benar berpihak pada aspirasi mereka.