Petirnews.Bulukumba_Kebijakan pemerintah terkait pemakaian barcode saat pembelian BBM di Pertamina dinilai sangat menyusahkan masyarakat nelayan,petani dan pertukangan.13 November 2024
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Badan Investigasi Nasional Lidik Pro kabupaten Bulukumba Andisbrow, sesaat setelah dirinya melakukan rapat koordinasi di salah satu warkop dalam kota Bulukumba.
Kepada media, Andisbrow mengatakan bahwa dirinya kerap ditelpon oleh beberapa nelayan dan petani yang menyampaikan kegelisahannya terkait sulitnya mendapatkan BBM di SPBU karena disarankan untuk memakai barcode.
” Aturan yang dijalankan pemerintah ini sangatlah meresahkan masyarakat terutama bagi mereka yang tidak tau apa apa tentang penggunaan android, ingatki bahwa tidak semua masyarakat paham soal digitalisasi,” ujar Andisbrow
Di tempat lain, salah seorang nelayan (En) mengatakan sangat merasakan kesulitan diakibatkan BBM untuk mesin yang dipakai melaut itu susah didapatkan di SPBU
“Banyak sekali aturannya pak, padahal kami cuma butuh sekitaran 10 liter namun susahnya luar biasa”.ujarnya
Di akhir wawancara, Ketua Binpro Lidik Pro Bulukumba mengatakan pemerintah harus menghapuskan aturan aturan terkait pembelian BBM dengan memakai barcode agar nelayan dan petani bisa lebih leluasa kelaut.
