Petirnews.Bulukumba_Sejumlah pengguna jasa menyampaikan keluhannya terhadap Kapal Latih Barombong yang menggantikan KM.Sabuk Nusantara dengan rute Bulukumba -Pomalaa-Kabaena-Bau bau-Wanci-Sikeli.Rabu 19 februari 2025
Mereka menyampaikan bahwa Kapal latih Barombong jauh lebih kecil ukurannya daripada KM.Sabuk Nusantara sehingga kapasitas muatannya sangat terbatas.
Para pengguna jasa juga menambahkan,bahwa dengan kecilnya kapal,banyak barang dan penumpang yang terpaksa ditolak, sehingga menimbulkan kerugian dan ketidaknyamanan bagi para pengguna jasa.
Dari beberapa penumpang yg diwawancarai, mereka mengatakan sangat meragukan tingkat kenyamanan dan keamanan Kapal Latih Barombong dan menganggap KM.Sabuk Nusantara 44 itu lebih memadai.
“Kami khawatir pak, terutama dalam pelayaran jarak jauh dan pada kondisi cuaca yang kurang baik,”ujar salah seorang pengguna jasa
Dari hasil investigasi lembaga Indonesia monitoring center (IMC),ditemukan juga bahwa tarif bagasi Kapal latih Barombong dinilai terlalu mahal dan jauh lebih tinggi daripada tarif yang dikenakan oleh KM Sabuk Nusantara.Hal ini sangatlah memberatkan pengguna jasa terutama pedagang yang sering mengirimkan barang dalam jumlah besar.
Pengguna jasa berharap agar kontrak Kapal Latih Barombong ditinjau kembali,dengan mempertimbangkan faktor keselamatan, kenyamanan dan tarif bagasi yang lebih terjangkau.
Mereka juga memohon kepada kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk mengevaluasi kelayakan kapal latih Barombong dan mengembalikan KM.Sabuk Nusantara 44 atau kapal lain yang lebih memadai.
“Kami ingin pelayanan transportasi laut yang layak dan terjangkau, sesuai dengan tujuan pemerintah untuk mempermudah akses bagi masyarakat di wilayah kepulauan.
Sementara itu di tempat lain Sek.Lembaga IMC Andi Parman mengatakan sedang menelusuri dugaan adanya masalah pada Kapal Latih Barombong,terutama pada anggaran pengadaan dan pemeliharaan Kapal Latih Politeknik Pelayaran(Poltekpel)Barombong.
“Kami sementara melakukan penelusuran terhadap dugaan masalah tersebut dan siap melaporkan kepada pihak yang berwajib jika ditemukan adanya indikasi kerugian negara,” ujar Andi Parman
Andi Parman juga menambahkan bahwa banyaknya keluhan dari pengguna jasa kapal menandakan adanya ketidakpuasan yang signifikan terhadap penggantian kapal di rute tersebut.
“Hal ini perlu mendapat perhatian serius dari pihak terkait untuk memastikan pelayanan transportasi laut yang optimal bagi masyarakat,” tutup Andi Parman