Sekjen Lidik Pro Apresiasi BP3MI dan Polda Sulsel dalam Pencegahan PMI Nonprosedural

Petirnews.Makassar – Sekretaris Jenderal Lidik Pro, Muh. Darwis K., yang juga Ketua Jajaran Wartawan Indonesia Sulawesi Selatan, menyampaikan apresiasi tinggi atas langkah sigap BP3MI dan Polda Sulawesi Selatan dalam mencegah keberangkatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) nonprosedural di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Darwis, yang saat ini berada di Sebatik setelah melakukan roadshow di Tawau, Keke, dan Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, pada Minggu (1/6/2025), mengungkapkan bahwa hasil perjalanannya menunjukkan bahwa para pekerja seringkali menjadi objek eksploitasi oleh “cukong” demi meraup keuntungan. Para pekerja ini, menurutnya, seringkali tidak diurus secara benar sesuai prosedur.

“Oleh karena itu, saya berharap BP3MI dan Polda Sulsel mengusut tuntas siapa yang mengurus dan menerima pekerja migran kita,” tegas Darwis.

Darwis juga menekankan bahwa pelanggaran Undang-Undang Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran ini tidak boleh berhenti pada pencegahan saja. Harus ada efek jera bagi pihak yang mengurus, serta oknum sesungguhnya yang menerima pekerja di Malaysia, termasuk perusahaan yang mempekerjakan PMI nonprosedural.

Darwis menjelaskan bahwa kecenderungan agen nakal dan manajer ladang menerima pekerja nonprosedural adalah agar mereka lebih mudah menguasai hak-hak pekerja. Oleh karena itu, Muh. Darwis juga mendesak KJRI untuk segera mengambil langkah diplomasi. Ia meminta agar KJRI mendesak pemerintah Kerajaan Malaysia untuk mencabut izin operasional ladang yang terlibat serta memberikan sanksi kepada manajer ladang sesuai dengan UU Malaysia Akta 670.

“Pekerja harus dilindungi sebagaimana amanat UUD Pasal 27 ayat 2. Mereka harus dibantu, dipermudah birokrasinya, jangan dibuat rumit agar mereka juga bisa hidup dan bekerja, dan negara harus hadir,” ujarnya.

Darwis berharap hasil pencegahan ini tidak terhenti, melainkan diusut tuntas siapa pengurusnya.

“Insya Allah, sekembalinya dari Tawau, Keke, Kinabalu, dan Sebatik, saya akan melakukan laporan resmi terhadap oknum agen-agen nakal dan mandor ladang yang mempekerjakan pekerja kita di Malaysia,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *