Petirnews.Bulukumba – Di bawah langit cerah dan debur ombak Pantai Lemo-Lemo yang menenangkan, semangat pemuda Bulukumba justru bergelora. Sabtu, 17 Mei 2025, menjadi momen istimewa bagi Lembaga Pemuda Afiliasi Tolerang Indonesia (PATI) yang genap berusia satu tahun. Bukan sekadar seremoni, peringatan hari lahir ini menjadi simbol kebangkitan, semangat kolaborasi, dan keteguhan hati para pemuda dalam menyuarakan kepentingan rakyat.
Dengan mengusung tema “Bersatu, Bersinergi, dan Meningkatkan Profesionalisme untuk PATI yang Maju dan Tangguh”, PATI menyelenggarakan perayaan sederhana namun sarat makna. Bertempat di tepian Pantai Lemo-Lemo yang indah, kader dan simpatisan PATI berkumpul, tak hanya untuk mengenang perjalanan setahun ke belakang, tetapi juga untuk meneguhkan komitmen: bahwa PATI bukan sekadar nama, melainkan gerakan nyata dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Ketua Umum PATI, Agus Salim Jihank, dengan penuh semangat menyampaikan arahan yang menggugah. “Kami hadir karena kepedulian. Satu tahun ini PATI telah membuktikan bahwa pemuda bisa dipercaya, bisa bersuara, dan bisa membawa perubahan. Ke depan, kita harus lebih solid, lebih kuat, dan tetap setia pada perjuangan rakyat,” tegasnya.

Agus juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh elemen yang selama ini mendukung gerakan PATI. “Kesuksesan PATI bukan karena saya, tapi karena kita semua. Kader, simpatisan, dan tentu media yang terus mensupport mengabarkan langkah kami terima kasih atas kepercayaan dan dukungannya,” ujarnya penuh penghargaan.
Suara semangat turut disuarakan oleh Sulaeman, salah satu tokoh muda PATI. “Jangan pernah berhenti. PATI harus selalu menjadi lembaga yang aktif dan dipercaya masyarakat. Jangan sampai kita hanya dikenal namanya, tapi tidak dirasakan kehadirannya. Kita harus bangkit saat rakyat menjerit,” serunya lantang.
Pernyataan yang tak kalah menggugah datang dari Black, kader PATI. “Jangan jadikan nama PATI sebagai alat kepentingan pribadi. Jangan gentar dengan suara-suara yang ingin melemahkan semangat kita. Satu pesan saya: maju terus, pantang mundur! Inilah jiwa PATI yang sejati!”
Acara ditutup dengan diskusi ringan terkait penguatan kapasitas anggota melalui Bimbingan Teknis (Bimtek), doa bersama, serta sesi foto yang penuh keakraban. Di balik senyum dan pelukan para kader, tersimpan tekad yang tak main-main: menjaga PATI tetap solid, bersinar, dan menjadi suara rakyat yang tak akan pernah padam.
Satu tahun PATI bukanlah akhir, melainkan awal dari perjuangan panjang. Di tengah tantangan zaman, PATI hadir sebagai cahaya harapan bagi masyarakat Bulukumba, tempat di mana pemuda tidak hanya bicara, tapi bergerak, berjuang, dan mengabdi.